PEMELIHARAAN MESIN PEMBANGKIT LISTRIK
OUTAGE MANAGEMENT
Pengertian
Outage Management
adalah proses sinergi dan berkesinambungan dari kegiatan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan rencana tindak
lanjut program pemeliharaan ” Planed Outage ” yang mencakup :
- · Penentuan lingkup pekerjaan
- Penjadwalan
- Pembuatan Work Package
- Penetapan kebutuhan sumber daya (SDM, material, dan tools)
- Penetapan kesiapan sarana
- Penetapan standar kualitas dan sasaran hasil pekerjaan
- Penetapan Anggaran dan Biaya
- Penentuan metode / standar prosedur komunikasi
- Pelaksanaan Overhaul (OH)
- Pelaporan Hasil Overhaul (OH)
Tujuan pelaksanaan Manajemen Outage adalah sebagai
berikut :
· Meningkatkan kesiapan,
keandalan dan efisiensi sehingga memaksimalkan pendapatan komponen A dan B
serta memaksimalkan margin peningkatan efifisiensi komponen C dan D.
·
Peningkatan Overall
Equipment Effectiveness (OEE).
· Keberhasilan Overhaul
harus dapat meningkatkan performance mesin, menurunkan biaya operasi dan
mengefisienkan sumber daya.
Manajemen Outage dilaksanakan berdasarkan
kaidah–kaidah sebagai berikut :
·
Right Problem :
Permasalahan/problem unit yang akan diselesaikan dalam
OH sudah diidentifikasi dengan benar dan tujuan yang jelas
·
Right Solution :
Penentuan penanganan permasalahan untuk
memperoleh solusi yang tepat sesuai dengan tujuan Overhaul.
· Right Design :
Penjadwalan/scheduling,
metode dan cara kerja dibuat secara lengkap dan jelas untuk menangani masalah.
- Right Implementation :
Pelaksana Overhaul
bekerja sesuai metode dan cara kerja yang baku serta berdasarkan schedule dan
anggaran yang telah dibuat.
Ruang Lingkup
Lingkup Manajemen Outage meliputi
proses-proses :
- Penetapan jadwal / Siklus Inspection Unit Pembangkit.
- Perencanaan sumber daya ( SDM, Material, Scope & Prosedur, Tools, Waktu,
·
Anggaran) secara optimal
dan tepat waktu pada kondisi Pre Outage , Outage Execution sampai dengan Post
Outage.
- Pengumpulan ( Collect ) historical data Operasi dan Pemeliharaan, Assessment, Failure mode, Inspeksi sebagai masukan perencanaan Siklus Inspection berikutnya.
- Persiapan dan pelaksanaan Inspection.
- Integrasi dengan sistem manajemen terkait ( Material Management, WPC, Pengendalian Terintegrasi ).
- Sinergi dengan pola pengoperasian sistem untuk mendapatkan Overall Equipment Efectiveness ( OEE ) yang tinggi.
- Evaluasi dan Rencana Tindak lanjut pada setiap tahapan Manajemen Outage
- Identifikasi dan Mitigasi Resiko terhadap Safety, Reliability, Availabilit
Siklus Overhaul
Siklus Overhaul terbagi atas 4 Siklus
Pemeliharaan Besar (OH), dimana tiap Siklus biasanya terdiri atas ; 2 tahun (
Untuk PLTGU), 4 tahun ( Untuk PLTU) dan 6 tahun (untuk PLTA).
Siklus tersebut didasarkan pada siklus equipment sebagaimana digambarkan
sebagai berikut :
Tabel .1. Tabel siklus Overhaul pada beberapa jenis pembangkit
Jam
Periode Overhaul
·
SI : Simple
Inspection 8.000 OH
·
ME : Medium
Inspection 16.000 OH
·
SE : Serius
Inspection 32.000 OH
·
AI : Annual
Inspection 8.000 OH
·
GI : General
Inspection 20.000 OH
·
MO : Major OH 40.000
OH
·
CI :
Combustion Inspection 8.000 OH
·
TI : Turbine
Inspection 16.000 OH
·
MI : Major
Inspection 32.000 OH
·
TA : Type A
Inspection 6.000 OH
·
TB : Type B
Inspection 12.000 OH
·
TC : Type C
Inspection 24.000 OH
·
TO : Top OH 3.000 OH
·
SO : Semi OH 6.000 OH
·
MO : Major OH 12.000 OH
EOH : Equivalent Operating Hour
Memasuki Siklus ke-V ( lima ), harus
direncanakan capital project guna meningkatkan Kinerja Unit Pembangkit yang meliputi
:
1 . Assessment
( RLA ) untuk Boiler, Turbine, Generator & Alat-Alat Bantu.
2 . Replace
Equipment / system untuk Boiler, Turbine, Generator & Alat-Alat Bantu.
3 . Retrofit
/ Rehabilitasi untuk Boiler, Turbine, Generator & Alat-Alat Bantu.
Frame Work Outage Management
Frame Work Ouatgae
Management dapat digambarkan seperti pada skema berikut:
Komentar
Posting Komentar