Sistem Pneumatik


            Pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari gerakan atau perpindahan udara atau fenomena udara yang dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan. Sistem pneumatik berarti sistem yang memanfaatkan perpindahan udara untuk menghasilkan tenaga yang berfungsi untuk menjalankan suatu sistem. Secara umum kontruksi pneumatik dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yakni unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak. Unit tenaga merupakan unit yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga berupa aliran udara mampat. Unit tenaga ini terdiri atas kompressor yang digerakkan oleh motor listrik atau bakar. Unit pengatur merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur penerusan perubahan fluida yang menghasilkan gerakan beruapa tenaga mekanik seperti halnya regulator atau katup kontrol arah. Unit penggerak (aktuator) merupakan unit yang berfungsi untuk merubah tenaga fluida menjadi gerakan lurus atau putar seperti halnya solenoid valve yang memanfaatkan tekanan udara pneumatik untuk menggerakkan plugger untuk membuka atau menutup [1].

            Untuk mendapatkan effisiensi mekanik yang optimal diperlukan beberapa tahapan untuk memperoleh media udara yang baik. Tahapan itu meliputi pemisahan partikel debu, pengukuran tekanan, dan pemberian pelumasan. Selain itu, kelembapan udara harus diperhatikan, sehingga diperlukan suatu treatment untuk menjaga sehingga udara tersebut dalam kondisi yang kering saat masuk ke dalam sistem [2].

Sistem Pneumatik memiliki banyak sekali keuntungan, namun juga terdapat sisi yang merugikan karena keterbatasan dalam penggunaannya. Keuntungan penggunaan pneumatik diantaranya adalah sebagai berikut [3].

1.    Fluida kerja yang digunakan (udara) mudah diperoleh.

2.    Bersih dan kering.

3.    Tidak peka terhadap suhu.

4.    Aman terhadap kebakaran dan suhu.

5.    Pengawasan lebih mudah.

6.    Fluida kerja cepat.

Selain keuntungan, keterbatasan dalam penggunaan sistem pneumatik menyebabkan kerugian, diantaranya adalah sebagai berikut [3].

1.    Gaya tekan terbatas atau relative kecil.

2.    Kelembaban udara yang digunakan sebagai media sistem pneumatik berpotensi menyebabkan keruakan.

3.    Ketidakteraturan gerakan pada kecepatan yang relative kecil (kurang dari 0,25 cm/detik).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOILER Circulating Fluidized Bed (CFB)

PEMELIHARAAN MESIN PEMBANGKIT LISTRIK

MAINTENANCE STEAM TURBINE